Setiap orang diberikan keseimbangan oleh Tuhan. Setiap orang pernah merasa senang, pernah juga merasa sedih. Setiap orang pernah merasakan kesuksesan, pernah juga mengalami kegagalan. Setiap orang memiliki kelebihan, tetapi setiap orang juga memiliki kekurangan atau keburukan. Meskipun diberikan seimbang, kita cenderung lebih suka membahas hal-hal yang negatif. Dibandingkan membicarakan kelebihan, kita lebih tertarik untuk membicarakan keburukan orang lain. Kita juga sering tidak hanya berbicara secara langsung, tapi mengatakannya di media sosial. Kita menyalahgunakan IPTEK, tidak sesuai dengan ayat Alkitab tentang IPTEK.
Terkadang kita merasa tidak bersalah karena berpikir bahwa keburukan itu memang dimiliki oleh orang yang sedang kita bicarakan. Namun, ketika kita mulai membicarakan keburukan orang lain, kita seringkali melanjutkannya dengan fitnah dan hal buruk lainnya. Sebagai anak Tuhan, kita perlu berhati-hati ketika membicarakan orang lain. Berikut kumpulan ayat Alkitab tentang membicarakan keburukan orang lain.
Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.
Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh.
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.
Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.
Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka.
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.
Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.