5 Ayat Alkitab Tentang Makan Babi


Dalam Hukum Musa, Tuhan melarang orang Israel untuk makan babi, antara lain. Orang Israel seharusnya memiliki pola makan yang sangat khusus yang mencerminkan kepercayaan mereka. Membedakan antara makanan "murni" dan "najis" seharusnya membantu orang Israel untuk mengingat bahwa dalam kehidupan rohani juga harus dibuat perbedaan antara yang suci dan yang profan, benar dan salah.

Yesus menunjukkan bahwa makan makanan yang tidak bersih bukanlah masalah yang sebenarnya. Larangan makan babi hanyalah simbol larangan dosa. Babi merupakan hewan kotor yang dapat menularkan penyakit. Dosa juga membawa "penyakit" rohani. Yesus menyatakan bahwa semua makanan adalah murni. Jadi kita boleh makan babi tapi kita harus ingat pelajaran tentang dosa.


Imamat 10 : 10-11
Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis, dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan Tuhan kepada mereka dengan perantaraan Musa.”


Imamat 11 : 7-8
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.


Markus 7 : 18-19
Maka jawab-Nya: ”Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.


Matius 15 : 17-20
Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang.”


Ulangan 14:8
Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.

1 Komentar

  1. Sementara saya setuju dengan pemahaman diatas, karena saya mengaku pengikut Tuahan Yesus Kristus.
    Namun setelah saya meneliti dan merenungi 'tafsiran' tentang penggenapan Taurat oleh Gusti Yesus dan Perintah Nya terkait ajaran yang merubah Taurat dengan segala konsekwensinya, saya berkesimpulan bahwa tafsiran tentang halal-haram memakan daging babi tidak kontekstual, melenceng dari maksud Gusti Yesus.
    Sebab ayat yang dikutip tidak utuh dan cenderung keluar dari tema/konteks.
    1)).Misalnya tentang Markus 15: 17-20 diatas.
    Konteks penyampaian Gusti Yesus pada saat itu adalah budaya mencuci tangan sebelum makan, bukan tentang makanan itu sendiri.
    Toh pada saat itu, murid-murid Gusti Yesus sedang makan makanan halal ( menurut Taurat Musa) hanya saja mereka tidak mencuci tangan.
    Jadi, menurut saya maksud Gusti Yesus adalah, makan makanan halal tanpa mencuci tangan itu sama sekali tidak berdosa, tetapi bukan makan makanan HARAM..!!
    Bukankah Tuhan Yesus tidak pernah makan makanan haram? Atau memerintahkan makan makanan HARAM?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Facebook